Fakta Atau Hoax ? Kartu "Bebas Masalah" Khusus Untuk Bule Yang Tinggal Di Bali


Isu:
Pesan berantai beredar melalui media sosial tentang pembuatan kartu anggota Foreigner Community Club (FCC) di Bali. Kartu ini disebut bisa menjadi penolong bila turis mendapat masalah di Bali.

Kartu tersebut khusus untuk para ekspatriat. Bila mereka terkena masalah misalnya kehilangan paspor, tas, kebingungan di bandara atau ditipu, mereka bisa menunjukkan kartu tersebut untuk mendapatkan perlakuan prioritas.

Kartu itu berwarna cokelat dan terdapat tulisan Foreigner Community Club (FCC Identity Card). Identitas yang dicantumkan adalah nama, kebangsaan, nomor paspor dan jabatan di FCC.  Ada lambang Polda Bali, PAM Obvit dan FCC.

Pembuatan kartu itu rencananya akan dikenakan biaya sebesar Rp 150 ribu selama 6 bulan dan Rp 250 ribu selama 1 tahun. Biaya ini untuk menutupi biaya administrasi pembuatan kartu dan pemeliharaan data base. Informasi soal kartu ini juga akan diberitahukan melalui Facebook khusus yang dibuat komunitas FCC.


Investigasi:

Informasi soal kartu khusus FCC itu berawal dari postingan warga asing yang tinggal di Kuta, Bali pada 2 Februari 2016. Postingan tersebut diteruskan oleh beberapa pengguna Facebook sehingga menjadi viral.

Selain memberikan info soal akan ada pembuatan kartu ekspatriat di Bali, dia juga memberikan klarifikasi di postingan berikutnya karena banyak komentar negatif bila kartu ekspatriat terealisasi. Menurutnya kartu tersebut bukan untuk mendiskriminasikan warga lokal. Kartu itu untuk menolong para ekspatriat yang tidak begitu kenal Bali untuk mendapatkan bantuan yang dibutuhkan saat tidak ada polisi di sekitar yang bisa membantu. Kartu ini untuk menolong mereka khususnya para ekspatriat lansia yang tidak memiliki 'sistem pendukung' seperti keluarga.

Sementara untuk dana pembuatan kartu, dia mengatakan biaya tersebut hampir tidak cukup untuk menutupi biaya pembuatan foto, cetak kartu, laminating dan pendistribusian kartu serta dan pemeliharaan data. Kartu ini juga bukan usaha untuk mendapatkan uang.

detikcom mengkonfirmasi hal tersebut kepada Kabid Humas Polda Bali Kombes Hery Wiyanto. Menurut Hery, pembuatan kartu ini memang rencananya akan dikeluarkan oleh Polda Bali bagian Direktorat Pengamanan Objek Vital (Obvit).

"Ini untuk pendataan saja, sebagai database. Apabila ada masalah, dengan menujukkan kartu itu akan bisa segera ditangani. Memudahkan untuk pendataan," ucapnya.

Hery mengatakan dari Polda Bali tidak ada pungutan biaya. Selain itu kartu tersebut juga belum resmi diluncurkan.

"Iuran itu bukan dari kita, mungkin dari komunitas mereka," ucapnya.

FCC merupakan komunitas yang pembentukannya difasilitasi oleh Pusat Bantuan Turis Kepolisian Bali pada pertengahan 2014 lalu.  FCC membantu wisatawan asing bila mereka mendapat kesulitan ketika berlibur di Bali. FCC dikelola oleh ekspatriat di Bali dan berkantor di Kuta. Komunitas ini juga akan memberikan informasi bagi wisatawan asing tentang cara untuk memperpanjang visa dan bagaimana memilih pengacara yang baik dan notaris untuk menghindari penipuan.


Kesimpulan:

Kartu anggota FCC tersebut fakta dan bukan hoax. Hanya saja kartu tersebut baru rencana dan belum resmi dikeluarkan oleh Polda Bali.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...