Fakta Atau Hoax ? Broadcast Aksi Baku Tembak Teroris Di Solo


Isu:
Beredar pesan berantai atau broadcast tentang aksi baku tembak teroris dengan aparat kepolisian di sekitar Solo. Pesan berantai ini menyebar secara viral dan diterima oleh warga secara berkali-kali. Pesan ini membuat warga di sekitar khawatir.

Broadcast pertama beredar dari ponsel ke ponsel pada Senin (29/2/2016). Pesan itu berisi ada adu tembak teroris dengan Densus 88 di ujung Ring Road Mojosongo, Solo.

Warga yang menerima info ini terlebih mereka yang rumahnya atau memiliki saudara di sekitar lokasi kejadian, kaget bukan kepalang. Yang terbayang adalah serangan bom Thamrin awal Januari lalu.

Pesan serupa muncul kembali pagi harinya. Disebutkan, pemimpin kelompok teroris Poso, Santoso, tertangkap di Ring Road saat naik mobil Xenia.

Siangnya juga ada broadcast orang ditangkap Densus di Masaran, Sragen. Kalau Densus yang gerak, tentu saja terkait terorisme. Tapi tak jelas, siapa yang ditangkap.

Broadcast tak berhenti hingga malam. Setelah kabar tembak-menembak di Ring Road, muncul broadcast ada napi teroris yang bebas dan kembali ke rumahnya di Nusukan, Solo.

Apa sebetulnya yang terjadi? Benarkah teroris sedang beraksi di Solo?

Investigasi:

Menurut investigasi detikcom yang menerima broadcast tersebut dari pagi hingga malam. Berdasarkan broadcast, dipastikan lokasi berdekatan. Yakni di Mojosongo, Jebres. Ring Road maupun Nusukan tidak jauh kawasan yang berada di Solo bagian utara itu.

detikcom mengkonfirmasi broadcast tersebut. Namun kepolisian Solo enggan memberi keterangan resmi karena jika benar ada penggerebekan teroris, maka wewenang ada di Mabes , terutama Densus Anti Teror 88. Mereka hanya memastikan, tidak ada kejadian apapun di Mojosongo.

detikcom juga mengecek ke lokasi. Tidak ada tanda-tanda kejadian mengerikan. Situasi Mojosongo, Ring Road, dan Masaran normal.

Sementara itu Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Agus Rianto mengatakan penggerebekan teroris kelompok Santoso dilakukan di Poso, Sulawesi Tengah. Baku tembak terjadi di Uwe Pokaihaa Desa Torire, Lore Piore, Poso, Sulawesi Tengah sejak Minggu (28/2/2016) hingga Senin (29/2/2016) dini hari. Agus tidak menyinggung sedikit pun soal penggerebekan di Solo.

"Satu orang dari kelompok Santoso tewas," kata Agus saat dihubungi detikcom, Selasa (1/3/2016).


Kesimpulan:

Broadcast bertubi-tubi soal teroris dan tembak-menembak di Solo dan sekitarnya dipastikan hoax. Penggerebekan dan baku tembak terjadi di tempat lain.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...