Perokok memiliki sikap lebih pesimis terhadap kanker, mereka
juga lebih mungkin untuk menunda pemeriksaan kesehatan, berdasarkan survei
terbaru di Inggris, seperti dikutip dari Reuters. Perokok lebih kecil kemungkinannya mengikuti program
pemeriksaan kanker. Mereka juga kurang terlibat dengan layanan kesehatan secara
menyeluruh, kata penulis penelitian Jane Wardle.
“Kami ingin menyelidiki mengapa itu terjadi. Caranya dengan
mengeksplorasi, apakah hal ini sebagian disebabkan karena keyakinan berlebihan
tentang kanker,” kata Wardle, yang juga merupakan direktur di Pusat Penelitian
Perilaku Kesehatan Universitas College London.
Para peneliti menggunakan data dari jajak pendapat terhadap
orang dewasa di atas usia 50 di enam negara. Namun, penelitian lebih
memfokuskan respons dari 7000 orang Inggris.
Dalam survei tersebut, peserta diminta untuk menjawab
beberapa pertanyaan. Di antaranya, apakah mereka menganggap kanker sebagai
hukuman mati, dan apakah mereka ingin tahu jika mereka menderita kanker.
Mereka ditanya, bagaimana pemeriksaan kanker memengaruhi
kesempatan bertahan hidup. Juga ditanya, tentang pengelolaan kanker dan
perawatannya.
Survei juga meminta alasan mengapa peserta menghindari
pemeriksaan kanker. Apakah karena terlalu sibuk atau merasa malu?
Hasil penelitian menunjukkan, perokok memiliki sikap lebih
pesimis terhadap kanker daripada mantan perokok atau non-perokok. Perbedaan
terbesarnya, terletak pada pernyataan bahwa diagnosis kanker adalah sebuah
hukuman mati.
Sebanyak 34 persen perokok setuju dengan pernyataan itu,
sementara hanya 24 persen dari mantan perokok dan non-perokok yang setuju.
Sekitar 18 persen perokok saat ini tidak akan mau tahu,
apakah mereka menderita kanker, dibandingkan dengan dengan 11 persen dari
orang-orang yang sudah meninggalkan rokok dan non-perokok, berdasarkan
penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Cancer.
Perokok juga kurang percaya bahwa kanker dapat disembuhkan,
dan bahwa orang-orang dengan kanker dapat menjalani kehidupan normal.
Dengan menunda atau menghindari skrining kanker, perokok
akan meningkatkan risiko kematian kanker dan risiko lain akibat merokok itu
sendiri, kata Wardle.
Source :http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150526094423-255-55670/perokok-cenderung-berpikir-kanker-adalah-hukuman-mati/